HaBe Plus, Bekasi - Kondisi Aula Kelurahan Harapan Jaya, sudah 13 tahun memprihatinkan. Beberapa genteng bolong, plafon hingga kini tidak terpasang, dan kusam.
Tidak tersentuhnya aula Kelurahan Harapan Jaya oleh pembangunan, disampaikan Lurah Harapan Jaya, Mohamad Soleh, ST saat memberikan sambutan pada gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan di Aula Kelurahan Harapan Jaya, Senin (13/01/2025).
"Sudah 13 tahun kondisi aula kelurahan ini tidak mendapat perhatian. Melalui kesempatan ini saya menyampaikan kepada instansi yang hadir dapat memprioritaskan pembangunannya," kata Soleh, di hadapan Sekretaris Kecamatan Bekasi Utara, Ahmad Apandi dan pejabat pemerintah Kota Bekasi yang hadir.
Namun demikian, Soleh membenarkan terkait rehabilitasi aula kelurahan, telah masih Renja tahap 2. Dengan demikian dia optimistis, ke depan aula kelurahan akan mendapatkan rehabilitasi.
Dalam harapannya itu, Soleh menjelaskan, aula kelurahan ini merupakan wajah kelurahan. Sehingga perlu mendapatkan prioritas, sehingga kondisinya lebih nyaman dan refresentatif.
Sementara Sekretaris Kecamatan Bekas Utara, Ahmad Apandi, sangat berharap agar pembangunan aula kelurahan dapat dijadikan usulan yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah.
"Semoga usulan rehabilitasi aula kelurahan ini dapat diprioritaskan. Karena memang keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat," kata Ahmad
Sementara dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Titin Suhartini dalam kesempatan itu, menyampaikan rencana diselenggarakannya kegiatan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Menurutnya untuk 2026, pihaknya menunjuk Kelurahan Harapan Jaya, sebagai tempat penyelenggaraan P2WKSS. Nantinya kelurahan tinggal menunjuk Rukun Warga (RW) di Kelurahan Harapan Jaya, sebagai lokasi penyelenggaraan P2WKSS.
"Kelurahan Harapan Jaya, akan menjadi tempat penyelenggaraan lomba P2WKSS, diharapkan lurah dapat menunjuk lokasi untuk kegiatan tersebut," kata Titin.
Ditambahkannya, P2WKSS adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencapai tingkat hidup yang berkualitas.
Program ini, imbuhnya, menggunakan pendekatan lintas bidang pembangunan secara terkoordinir.
Beberapa tujuan khusus dari P2WKSS adalah, meningkatkan kualitas perempuan, membina tumbuh kembang anak dan remaja, menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
"Program terpadu P2WKSS adalah sebagai model pembangunan masyarakat terpadu dalam rangka pemberdayaan perempuan, kreatifitas dan karakter anak dan remaja, serta perlindungan kepada kelompok rentan masyarakat,” kata Titin.
Menurut Titin penyelenggaraan P2WKSS ini, diharapkan dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat, terutama membangkitkan semangat kaum perempuan, terutama ibu rumahtangga untuk berperanserta dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Ditunjuknya Kelurahan Harapan Jaya, sebagai tempat penyelenggaraan P2WKSS, karena di wilayah ini terdapat 17.000 keluarga kurang mampu. Sehingga menjadi perhatian pemerintah.
Nantinya dalam penyelenggaraan P2WKSS akan didukung oleh OPD pemerintah Kota Bekasi yang akan berkontribusi dalam penyelenggaraannya.
Menurut Titin, pembinaan dalam kegiatan P2WKSS akan dilaksanakan selama sepuluh bulan dimulai pada Maret hingga Desember yang langsung dilakukan penilaian.
Pembinaan dimaksudkan untuk melihat perkembangan berbagai hal. Karena, nantinya akan dilakukan pelatihan menjahit, tata boga ecoprinting dan lainnya yang dapat menunjang perekonomian masyarakat.
Nantinya, pemerintah Kota Bekasi dalam penyelenggaraan itu, akan memberikan bantuan peralatan untuk menopang kegiatan masyarakat, seperti mesin jahit dan lainnya.
Alfiyan